Sunday, 3 May 2015

Cara Mengumpulkan Data Penelitian Kuantitatif Melalui Angket

Cara Mengumpulkan Data Penelitian Kuantitatif Melalui Angket. Angket menjadi teknik yang sering dipakai untuk mengumpulkan data pada riset atau penelitian kuantitatif. Cara ini dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Cara ini menjadi efisien untuk digunakan peneliti yang sudah tahu variabel yang diteliti dan apa yang bisa diharapkan dari responden. Cara ini juga baik digunakan untuk responden yang jumlahnya banyak  dan tersebar di wilayah yang luas. Pertanyaan atau pernyataan yang dibuat di angket sifatnya dapat terbuka atau tertutup. Bila peneliti tidak memiliki waktu untuk bertemu langsung dengan responden, angket dapat di kirim melalui pos atau internet.

Prinsip Penulisan Angket

Isi dan tujuan pertanyaan atau pernyataan:
Peneliti harus teliti dalam membuat pertanyaan atau pernyataan di angket. Bila tujuannya adalah untuk mengukur, maka setiap pertanyaan atau pernyataan disusun dalam sekala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti.

Bahasa yang digunakan:
Peneliti harus menyesuaikan bahasa angket dengan kemampuan bahasa responden. Gunakan bahasa yang dipahami responden agar dapat memahami pertanyaan atau pernyataan di angket. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan pemilihan bahasa adalah tingkat pendidikan dan sosial budaya responden.

Tipe dan bentuk pertanyaan:
Peneliti dapat membuat pertanyaan terbuka atau tertutup. Pertanyaan terbuka memberi kesempatan kepada responden sesuai dengan harapan responden dalam bentuk uraian. Pertanyaan tertutup mengharap responden memberi jawaban singkat atau memilih alternatif jawaban yang telah disediakan. Jawaban berbentuk data nominal, ordinal, interval, rasio. Kalimat yang digunakan dapat juga bersifat positif atau negatif.

Pertanyaan tidak mendua
Pertanyaan yang dibuat dalam angket disusun dengan baik dan tidak memberikan makna ganda. Pertanyaan yang memberikan makna ganda dapat membuat responden bingung atau responden tidak menjawab sesuai dengan harapan peneliti.

Tidak menanyakan yang sudah lupa
Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang mudah dijawab responden tanpa harus berpikir lama, atau pertanyaan-pertanyaan pada hal-hal masa lalu yang kemungkinan besar sudah responden lupa.

Pertanyaan tidak menggiring
Pertanyaan yang baik di angket adalah tidak menggiring responden pada jawaban yang baik saja tau buruk saja. Saat akan menuliskan pertanyaan-pertanyaan di angket sebaiknya diperhatikan kembali agar tidak mengondisikan responden menjawab positif atau negatif semua.

Panjang Pertanyaan
Pertanyaan yang baik di angket adalah tidak terlalu panjang yang bisa membuat jenuh responden. Bila jumlah variabel yang diteliti banyak, peneliti dapat membuat instrumen yang bervariasi dalam penampilan, model skala pengukuran yang digunakan. Empirik jumlah pertanyaan yang memadai adalah antara 20 s.d. 30 pertanyaan.

Urutan Pertanyaan
Pertanyaan diurutkan dari yang sifatnya umum ke hal-hal yang khusus atau spesifik, atau dari yang mudah menuju ke hal yang sulit, atau diacak. Urutan pertanyaan secara psikologis mempengaruhi semangat responden dalam menjawab. 

Prinsip Pengukuran
Instrumen angket harus dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang valid dan reliabel tentang variabel yang diukur. Agar didapat data yang valid, instrumen angket harus diuji validitas dan reliabilitasnya. Bila dari uji validitas dan reliabilitasnya terdapat item yang tidak valid dan reliabel, maka item pertanyaan itu tidak digunakan saat pengumpulan data penelitian.

Penampilan Fisik Anget
Angket dibuat dalam kertas yang menarik atau bagus. Salah satunya dibuat dengan cara berwarna agar menarik perhatian responden. Tapi peneliti juga harus mempertimbangkan biayanya agar jangan sampai pembuatan angket mengeluarkan biaya yang mahal.

Sumber:
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. halaman 199 - 203.