Monday, 7 September 2015

Rumusan Masalah Penelitian Kualitatif

Buat rumusan masalah pada penelitian kualitatif menjadi salah satu bagian terpenting  yang akan menentukan proses penelitian. Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif dibuat dalam bentuk kalimat pertanyaan. Fungsinya untuk memandu peneliti dalam mengumpulkan data di lapangan. Ada tiga cara mengumpulkan data yang umumnya digunakan peneliti kualitatif, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Selain itu, peneliti juga bisa menggunakan teknik triangulasi. Nah, dengan adanya rumusan masalah, peneliti dapat menentukan apa saja yang dijadikan obyek pengamatan, wawancara, dan dokumentasi, serta teknik triangulasi yang akan dilakukan. Oleh karena itu bagi yang ingin melakukan penelitian kualitatif harus tahu bagaimana cara buat rumusan masalah penelitian kualitatif.

Macam-macam bentuk rumusan masalah

Berdasarkan level of explanation, ada tiga macam bentuk rumusan masalah yaitu deskripsi, komparasi, dan asosiasi. 
Rumusan masalah deskripsi bentuknya berupa pertanyaan yang memandu peneliti untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh. luas dan mendalam. Kata kunci yang digunakan adalah "Bagaimanakah". Contoh rumusan masalah deskripsi adalah: Bagaimanakah profil pendidikan tinggi keagamaan Buddha di Indonesia?
Rumusan masalah komparasi bentuknya berupa pertanyaan yang memandu peneliti membandingkan antara konteks sosial atau domain yang satu dibandingkan dengan yang lainnya. Tentu peneliti tidak asal membandingkan. Perbandingan dilakukan kepada yang selevel atau setipe. Contoh rumusan masalah komperasi adalah sebagai berikut: Adakah perbedaan dinamika murid di kelas yang diajar dengan metode sosiodrama dengan diskusi?
Rumusan masalah asosiasi bentuknya berupa pertanyaan yang memandu peneliti mengkontruksi hubungan antara situasi sosial atau domain yang satu dengan yang lainnya. Kata kunci yang digunakan adalah "Adakah". Ada tiga macam bentuk rumusan masalah asosiasi yaitu simetris, kausal, dan reciprocal atau interaksi. Hubungan simetris artinya hubungan suatu gejalan yang munculnya bersamaan, bukan sebab akibat atau interaksi. Contohnya: Adakah hubungan antara suara cecak di rumah dengan kedatangan tamu. Hubungan kausal atau sebab akibat umumnya digunakan dalam penelitian kuantitatif sehingga terdapat variabel independen (mempengaruhi) dengan variable dependen (dipengaruhi). Contoh rumusan masalah kausal : adakah pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kedisiplinan guru? Rumusan masalah reciprocal atau interaksi yang saling mempengaruhi. Contoh rumusan masalah reciprocal: Adakah hubungan antara banyaknya vihara di desa dengan minat menjadi bhikkhu?

Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif merupakan fokus penelitian yang sifatnya sementara dan berkembang saat peneliti masuk pada situasi sosial tertentu. Rumusan masalah penelitian penelitian dimaksudkan agar peneliti lebih memahami situasi sosial yang remang-remang, tidak teramati, dinamis, dan kompleks. Artinya peneliti setelah terjun di lapangan menjadi lebih jelas dengan situasi sosial yang diteliti. Sambil mengumpulkan data, peneliti mengembangkan fokus penelitian.

Cukup sekian penjelasan rumusan masalah penelitian kualitatif. Intinya ada tiga macam bentuk rumusan masalah penelitian kualitatif yaitu rumusan masalah deskriptif, rumusan masalah komparatif, dan rumusan masalah asosialif. Rumusan masalah asosiatif terbagi menjadi tiga yaitu simetris, kausal, dan interkasi. Harus diingat juga, bahwa rumusan masalah penelitian kualitatif dianggap sebagai fokus penelitian yang sifatnya sementara dan berkembang seiring dengan masuknya peneliti di situasi sosial yang diteliti. Semoga penjelasan saya bisa dipahami dan bermanfaat untuk meyakinkan anda meneliti dengan pendekatan kualitatif.


Sumber: Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Halaman: 288 - 190

No comments:

Post a Comment