Monday 4 May 2015

Cara Mengumpulkan Data Penelitian Kuantitatif Melalui Observasi

Hasil penelitian atau riset yang berkualitas ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah cara mengumpulkan data. Penelitian kuantitatif memiliki beberapa teknik pengumpulan data yaitu angket, wawancara, dan observasi. Observasi menjadi cara mengumpulkan data yang tepat untuk penelitian yang berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam. Jumlah responden yang tidak terlalu besar juga menjadi alasan pemilihan observasi sebagai cara pengumpulan data penelitian kuantitatif. Dibandingkan dengan dua teknik pengumpulan data yang lain yaitu angket dan wawancara, observasi memiliki ciri yang spesifik. Angket dan wawancara hanya terbatas pada komunikasi dengan orang, sedangkan observasi tidak terbatas pada orang, tetapi obyek-obyek yang ada di alam. Ada dua hal yang sangat penting selama proses observasi yaitu proses-proses pengamatan dan pencatatan. Ada dua jenis observasi berdasarkan proses pelaksanaannya yaitu observasi berperanserta dan observasi nonpartisipan.

Observasi Berperanserta (Participant Observation)

Teknik  ini dilakukan dengan cara peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang-orang yang diamati. Peneliti melakukan aktivitas yang sama dengan obyek atau orang yang diamati, Merasakan hal yang sama dengan orang yang diamati, suka duka dalam menjalani aktivitas tersebut. Pengamatan dengan cara ini akan menghasilkan data yang lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkatan makna dari setiap perilaku yang diamati. 

Observasi Nonpartisipan

Peneliti tidak ikut terlibat langsung dengan aktivitas orang-orang yang diamati. Peneliti menjadi pengamat yang independen. Peneliti hanya mencatat, mengamati, dan kemudian menyimpulkan obyek yang diamati. Kelemahan dari observasi jenis ini adalah data yang diperoleh tidak tajam dan mendalam, serta tidak sampai pada tingkat makna dari perilaku obyek yang diamati. Ada dua macam observasi nonpatisipan, yaitu observasi terstruktur dan observasi tidak terstruktur.

Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang oleh peneliti secara sistematis, tentang apa saja yang diamati, kapan dan dimana tempatnya. Pengamatan model ini dapat dilakukan jika peneliti sudah mengetahui dengan pasti variabel yang diteliti. Peneliti juga menggunakan instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya seperti pedoman wawancara tertutup dan angket tertutup. 

Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa saja yang diamati, kapan dan dimana tempatnya. Hal ini dikarenakan peneliti tidak terlalu tahu tentang variabel yang sedang diteliti. Peneliti tidak menggunakan instrumen yang sudah valid dan reliabel, tetapi hanya menggunakan pengamatan saja. 


Sumber:
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. halaman: 203 - 205.